Kamis, 01 Juni 2017

Dulu, Mainan ini Selalu ada Saat Bulan Puasa, Sekarang Masih ada Nggak di Tempat Kamu?

Dulu,  Mainan ini Selalu ada Saat Bulan Puasa, Sekarang Masih ada Nggak di Tempat Kamu?




 - Bulan Ramadhan, bukan hanya keberkahan setiap apa yang kita lakukan bernilai ibadah dan pula selalu dilipatgandakan pahalanya. TAPI....


Mungkin kalian masih ingat masa SD dulu, betapa senangnya saat sudah masuk bulan Ramadhan, karena ada mainan khas yang biasanya ramai di bulan puasa saja.

Memang sih, saat SD dulu kita biasanya bingung mau melakukan apa sambil menunggu buka. Tidur seharian bosan, mau sepakbola takut kehausan wkwkwkw. Alhasil, dibuatlah mainan-mainan untuk mengisi waktu menunggu berbuka, biar rasa laparnya hilang sementara.

Orang Indonesia memang bisa dibilang kreatif, sehingga mereka membuat sendiri mainan seru buat ngabuburit. Bahkan kalau ada mainan ini bisa jadi pertanda kedatangan bulan ramadhan. Berikut adalah mainan yang sangat identik dan bikin lupa ternyata sudah waktu buka, dikutip dari bombastis.



Meriam kaleng, bazokanya saat ramadhan


Kalau permainan yang satu ini bisa dibilang resikonya lebih tidak berbahaya ketimbang petasan. Hanya dengan budget sekitar 8 ribu rupiah, anak-anak sudah bisa mendapatkan  mainan yang memiliki suara sama kerasnya  dengan petasan. Pembuatannya sangat mudah, hanya butuh kaleng, spiritus, botol plastik minuman dan pematik api elektrik.

Lebih murah kan ketimbang harus mengeluarkan 5 ribu rupiah perhari hanya untuk 10 batang petasan. Apalagi kualitas suara juga tidak kalah dengan mainan berbahaya itu. Setiap sore, anak-anak saling adu bedil siapa yang memiliki suara paling keras. Cara yang unik bukan buat menanti saat berbuka puasa.

Meriam bambu, berasa lagi perang lawan penjajah


Mercon Bumbung

Meriam bambu memang mainannya orang dengan berbagai usia. Mulai dari anak-anak hingga orang tua sangat doyan dengan mainan ini. Bahkan kadang ayah dan anak sampai gotong royong untuk membuat meriam bambu yang bakal punya suara yang menggelegar. Sebenarnya, konsepnya sama dengan bedil kaleng, menggunakan spiritus atau minyak tanah sebagai bahan bakarnya, hanya yang ini skalanya sudah jumbo.


Mercon Bumbung

Bisa membayangkan kan kalau bedil kaleng saja suaranya sudah sangat besar apalagi kalau mercon bumbung ini. Saat bulan ramadhan sangat banyak suara dentuman keras meriam bambu ini dimana-mana. Semua orang pasalnya saling bersaing menunjukkan meriam siapa yang paling nyaring suara ledakannya. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi sendiri untuk perlombaan meriam bambu ini.



Ketimbang hanya duduk di rumah dan main gadget, mending bikin mainan seperti yang di atas. Dijamin deh ngabuburit kamu bakal terasa sangat menyenangkan, bahkan mungkin tidak akan sadar kalau ternyata sudah buka.  Asal bukan petasan loh ya, itu soalnya  berbahaya jangan sekali dicoba.

Agama Sebagai Warisan" Tulisan Afi ini Viral Dibaca Jutaan Orang

Agama Sebagai Warisan" Tulisan Afi ini Viral Dibaca Jutaan Orang



info harian - Ditulis oleh Afi Nihaya Faradisa

Kebetulan saya lahir di Indonesia dari pasangan muslim, maka saya beragama Islam. Seandainya saja saya lahir di Swedia atau Israel dari keluarga Kristen atau Yahudi, apakah ada jaminan bahwa hari ini saya memeluk Islam sebagai agama saya? Tidak.

Baca Juga :  "IMAN WARISAN" Tulisan Ustadz Felix Siauw Untuk Afi dan Kita Semua
Saya tidak bisa memilih dari mana saya akan lahir dan di mana saya akan tinggal setelah dilahirkan.

Kewarganegaraan saya warisan, nama saya warisan, dan agama saya juga warisan.

Untungnya, saya belum pernah bersitegang dengan orang-orang yang memiliki warisan berbeda-beda karena saya tahu bahwa mereka juga tidak bisa memilih apa yang akan mereka terima sebagai warisan dari orangtua dan negara.
.
Setelah beberapa menit kita lahir, lingkungan menentukan agama, ras, suku, dan kebangsaan kita. Setelah itu, kita membela sampai mati segala hal yang bahkan tidak pernah kita putuskan sendiri.
.
Sejak masih bayi saya didoktrin bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar. Saya mengasihani mereka yang bukan muslim, sebab mereka kafir dan matinya masuk neraka.
Ternyata,
Teman saya yang Kristen juga punya anggapan yang sama terhadap agamanya. Mereka mengasihani orang yang tidak mengimani Yesus sebagai Tuhan, karena orang-orang ini akan masuk neraka, begitulah ajaran agama mereka berkata.
Maka,
Bayangkan jika kita tak henti menarik satu sama lainnya agar berpindah agama, bayangkan jika masing-masing umat agama tak henti saling beradu superioritas seperti itu, padahal tak akan ada titik temu.
Jalaluddin Rumi mengatakan, "Kebenaran adalah selembar cermin di tangan Tuhan; jatuh dan pecah berkeping-keping. Setiap orang memungut kepingan itu,
memperhatikannya, lalu berpikir telah memiliki kebenaran secara utuh."
.
Salah satu karakteristik umat beragama memang saling mengklaim kebenaran agamanya. Mereka juga tidak butuh pembuktian, namanya saja "iman".
Manusia memang berhak menyampaikan ayat-ayat Tuhan, tapi jangan sesekali mencoba jadi Tuhan. Usah melabeli orang masuk surga atau neraka sebab kita pun masih menghamba.
.
Latar belakang dari semua perselisihan adalah karena masing-masing warisan mengklaim, "Golonganku adalah yang terbaik karena Tuhan sendiri yang mengatakannya".

Lantas, pertanyaan saya adalah kalau bukan Tuhan, siapa lagi yang menciptakan para Muslim, Yahudi, Nasrani, Buddha, Hindu, bahkan ateis dan memelihara mereka semua sampai hari ini?
.
Tidak ada yang meragukan kekuasaan Tuhan. Jika Dia mau, Dia bisa saja menjadikan kita semua sama. Serupa. Seagama. Sebangsa.
Tapi tidak, kan?
.
Apakah jika suatu negara dihuni oleh rakyat dengan agama yang sama, hal itu akan menjamin kerukunan? Tidak!
Nyatanya, beberapa negara masih rusuh juga padahal agama rakyatnya sama.
Sebab, jangan heran ketika sentimen mayoritas vs. minoritas masih berkuasa, maka sisi kemanusiaan kita mendadak hilang entah kemana.
.
Bayangkan juga seandainya masing-masing agama menuntut agar kitab sucinya digunakan sebagai dasar negara. Maka, tinggal tunggu saja kehancuran Indonesia kita.
.
Karena itulah yang digunakan negara dalam mengambil kebijakan dalam bidang politik, hukum, atau kemanusiaan bukanlah Alquran, Injil, Tripitaka, Weda, atau kitab suci sebuah agama, melainkan Pancasila, Undang-Undang Dasar '45, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam perspektif Pancasila, setiap pemeluk agama bebas meyakini dan menjalankan ajaran agamanya, tapi mereka tak berhak memaksakan sudut pandang dan ajaran agamanya untuk ditempatkan sebagai tolok ukur penilaian terhadap pemeluk agama lain. Hanya karena merasa paling benar, umat agama A tidak berhak mengintervensi kebijakan suatu negara yang terdiri dari bermacam keyakinan.
.
Suatu hari di masa depan, kita akan menceritakan pada anak cucu kita betapa negara ini nyaris tercerai-berai bukan karena bom, senjata, peluru, atau rudal, tapi karena orang-orangnya saling mengunggulkan bahkan meributkan warisan masing-masing di media sosial.
Ketika negara lain sudah pergi ke bulan atau merancang teknologi yang memajukan peradaban, kita masih sibuk meributkan soal warisan.
.
Kita tidak harus berpikiran sama, tapi marilah kita sama-sama berpikir.

Astagfirullah, Idap Penyakit Aneh, Pria Ini Dijuluki Hantu oleh Warga

Astagfirullah, Idap Penyakit Aneh, Pria Ini Dijuluki Hantu oleh Warga




 Nasib malang menimpa pria dari Filipina berusia 26 tahun ini. Karena mengidap penyakit kulit, ia dijuluki hantu oleh tetangganya. Pria bernama Antonio Reloj itu kini tinggal di Aklan, Filipina.

Antonio yang telah ditinggalkan ibunya sejak usia 12 tahun ini mengidap penyakit kulit yang langka. Semakin lama, kulitnya bersisik, kering dan menebal. Selain itu, semakin hari penglihatannya semakin kabur.

Antonio kecil dulu bercita-cita menjadi tukang listrik. Sehari-harinya ia habiskan dengan mendengarkan radio dan bermain-main dengan peralatan elektronik.

"Ketika saya masih kecil, saya senang ke luar rumah. Namun orang-orang mencemooh dan menghina dengan mengatakan sebagai hantu. Saya lebih suka tinggal di dalam rumah sekarang, katanya.

Ia merasakan sakit yang sangat ketika tubuhnya digerakkan. Ia berharap orang-orang memahami bahwa dirinya adalah manusia seperti mereka.

Antonio baru dijadwalkan untuk bertemu petugas medis saat ia meninggalkan desanya untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Salah satu orang baik akan membantunya setelah melihat tayangan film dokumenter di televisi. 

Setelah dokter menganalisa penyakitnya, ia memberi lotion untuk mencegah dehidrasi kulitnya yang retak-retak.  Tragisnya, penyakit kulit yang diidap Antonio tak mungkin bisa disembuhkan secara permanen. 

Sepupu Antonio, Jesselyn Rebutar mengatakan penduduk setempat telah menjulukinya sebagai "hantu atau monster. "Karena itu Antonio sekarang jadi pemalu, " katanya. (l6)

Tips Mencegah dan Mengatasi Rasa Haus Saat Sedang Puasa

Tips Mencegah dan Mengatasi Rasa Haus Saat Sedang Puasa



 Sebagian orang lebih sulit untuk menahan rasa haus dibandingkan dengan rasa lapar saat berpuasa. Rasa haus bisa menjadi pengganggu nomor satu dalam menjalankan ibadah puasa karena dapat membuat tubuh menjadi lemas dan sakit kepala. Sebenarnya, adakah cara mudah untuk mencegah dan mengatasi rasa haus saat puasa?


Apa yang Anda makan saat sahur, mempengaruhi tingkat rasa haus di siang hari

Berpuasa di cuaca yang sedang panas, memang membuat Anda merasakan kering di mulut dan juga tenggorokan. Apa lagi saat di siang hari, Anda pasti akan merasakan kehausan. Hal ini wajar saja dirasakan karena saat berpuasa Anda akan dilarang untuk minum atau makan, sehingga Anda akan kekurangan cairan atau sering disebut dehidrasi.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan rasa haus terkadang tidak tertahankan. Selain kegiatan yang menguras cairan tubuh dan kondisi cuaca yang panas dengan kelembaban yang tinggi, faktor makanan yang Anda konsumsi saat makan sahur juga turut mempengaruhi rasa haus saat berpuasa.
Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan cara mengonsumsi makanan dan minuman yang tepat saat berbuka maupun sahur. Besar kemungkinannya saat berbuka puasa Anda cenderung mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak tepat, sehingga Anda mudah merasa haus dan lapar.
Sekali lagi, memperhatikan pola makan saat bulan puasa, sangat penting untuk kondisi tubuh Anda. Ada baiknya Anda biasakan mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat membantu mengatasi rasa haus saat puasa ramadhan.
Bagaimana cara mengatasi haus saat puasa?

Menjaga suhu tubuh tetap normal bisa membantu Anda untuk tidak mudah merasa haus, Apalagi jika Anda memiliki banyak kegiatan di luar ruangan. Jika tubuh menjadi terlalu panas, salah satu cara paling efektif untuk menurunkan suhu tubuh adalah mandi atau berendam dengan air yang sejuk.
Pastikan suhu air sejuk, bukan dingin. Seharusnya suhu air ini di bawah suhu tubuh. Jika terlalu dingin, saat sudah selesai mandi atau berendam, tubuh Anda pun menanggapi dengan mengeluarkan panas untuk menghangatkan diri.
Untuk Anda yang berangkat ke kantor menggunakan sepeda motor dan terlalu lama di jalan karena menghadapi kemacetan. Anda akan merasakan kelelahan dan kehausan sesampainya di kantor. Jika Anda sudah sampai di kantor, Anda bisa mencoba menaruh es batu di dalam handuk tipis dan menaruhnya selama dua menit di leher dan di pergelangan tangan, yang merupakan dua titik nadi yang bisa Anda pegang kapan saja di sepanjang hari.
Hal ini bisa mendinginkan tubuh karena titik nadi merupakan area di mana pembuluh darah berada dekat dengan permukaan kulit


sehingga Anda bisa mentransfer dingin ke tubuh. Anda juga bisa meletakkan handuk dingin ini di sekitar pangkal kepala dan leher di air yang sejuk selama 5-10 menit. Di area ini ada banyak pembuluh darah yang berada dekat dengan permukaan kulit dan bisa membantu Anda mendinginkan tubuh dengan cepat.
Cara mencegah agar tidak haus saat puasa

Agar ibadah puasa Anda tidak terganggu dan tetap lancar sampai takbir berkumandang, Anda bisa mencoba beberapa tips untuk mengatasi haus saat puasa. Apa saja tipsnya? Berikut ulasannya.

1. Perbanyak minum air putih saat sahur

Usahakan perbanyak minum air putih dari waktu berbuka puasa hingga menjelang imsak. Hal ini dapat membuat Anda terhidrasi dengan baik saat Anda menjalankan puasa. Anda bisa menempatkan air minum dalam wadah botol ketika Anda akan tidur, yang bisa Anda minum ketika terbangun di tengah malam.
Usahakan minum air putih satu atau dua cangkir setiap satu jam. Kebiasaan ini akan membantu Anda tidak kehausan pada jam-jam puasa.

2. Konsumsi banyak buah-buahan

Salah satu cara mudah untuk mencegah haus saat puasa adalah dengan banyak mengonsumsi buah-buahan. Asupan cairan tidak hanya bisa Anda dapatkan dengan minum air putih, namun juga bisa Anda dapatkan di buah-buahan.
Semangka, stroberi, anggur dan melon mengandung sekitar 90-92% air. Buah persik, rasberi, nanas, aprikot dan blueberi mengandung sekitar 85-89% air. Buah-buahan ini bisa dikonsumsi dalam keadaan segar, dibekukan atau dijus, dan dikonsumsi saat sahur. Anda bisa juga mencampurkan beberapa buah untuk membuat salad buah.

3. Siapkan yogurt

Tahukah Anda bahwa yogurt mengandung sekitar 85% air? Tidak hanya dapat memberikan asupan cairan untuk tubuh, kandungan yogurt yang memiliki banyak nutrisi, kalsium, dan protein, sangat baik untuk Anda yang sedang berpuasa. Anda bisa menambahkan buah-buahan ke dalam yogurt untuk mendapatkan asupan cairan yang lebih banyak saat sahur.

Inilah 4 Tips Mencegah Maag Saat Puasa Agar Tidak Kambuh

Inilah 4 Tips Mencegah Maag Saat Puasa Agar Tidak Kambuh



Bagaimana cara mencegah maag saat puasa agar tidak kambuh?

Berpuasa bisa menjadi tantangan tersendiri untuk Anda yang memiliki kondisi medis tertentu, salah satunya jika Anda memiliki maag. Sakit maag (indigestion) adalah istilah yang menggambarkan nyeri yang berasal dari lambung, usus halus, atau bahkan kerongkongan akibat sejumlah kondisi. Sebutan lain sakit maag adalah dispepsia.
Sakit maag bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat luka terbuka yang muncul di lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dan stres. Anda harus bisa mencegah maag saat puasa, agar ibadah puasa Anda tidak terganggu. Bagaimana caranya? Berikut empat tipsnya.

1. Usahakan selalu sahur

Untuk Anda yang memiliki maag, sebaiknya selalu usahakan sahur setiap akan puasa, jangan biasakan puasa tanpa sahur. Mungkin Anda bisa satu atau dua kali tidak sahur karena berbagai alasan. Namun, jika hal ini berlangsung terus-menerus, Anda meningkatkan risiko mengalami maag saat puasa.
Maag Anda bisa kambuh di jam-jam puasa terutama saat siang hari dari pukul 10 pagi hingga pukul 12 siang. Usahakan pada saat sahur, Anda harus menghindari makanan yang berisiko meningkatkan maag Anda kambuh.

2. Berbuka tepat waktu

Kesibukan Anda dalam bekerja ataupun kemacetan parah saat Anda menuju pulang, terkadang menjadi alasan Anda untuk menunda buka puasa. Berbuka puasa tepat waktu sangat penting untuk mencegah maag Anda kambuh, jangan membiasakan menunda-nunda waktu berbuka puasa.
Hindari minuman berbuka puasa yang mengandung kafein. Buatlah jadwal makan yang baru selama bulan puasa ini. Jika Anda sebelumnya makan tiga kali sehari, Anda bisa mengubahnya menjadi empat atau lima kali dari waktu


berbuka puasa hingga waktu imsak dengan porsi masing-masing yang lebih sedikit, agar Anda tidak kekenyangan.

3. Konsumsi makanan yang kaya serat saat sahur

Pastikan saat sahur, Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan serat. Serat, banyak ditemukan pada buah, sayur, kacang-kacangan, padi-padian, agar-agar, dan gandum. Makanan yang kaya akan serat biasanya mengandung karbohidrat kompleks. Karbohidrat jenis ini membutuhkan waktu yang lambat untuk diserap ke dalam sistem tubuh.
Makanan kaya serat ini dapat memperlambat pengosongan lambung. Mengapa hal ini penting? Karena jika lambung penderita maag kosong, asam lambung Anda dapat mengiritasi dinding lambung dan mengakibatkan rasa perih. Hal ini dapat meningkatkan risiko maag kambuh saat puasa.

4. Menghindari makanan pemicu maag

Saat sahur dan berbuka puasa, Anda harus menghindari makanan yang dapat membuat maag saat puasa kambuh. Hindari makanan berlemak, karena makanan yang banyak mengandung lemak dapat meningkatkan peradangan pada selaput lambung.
Para dokter di University of Maryland Medical Center merekomendasikan agar pasien dengan gastritis (maag) menghindari makanan olahan yang mengandung gula (selain lemak trans). Mie, dan pasta merupakan contoh jenis makanan olahan yang sanggup mengiritasi selaput lambung. Makanan pedas semacam cabai rawit, mustard, dan saus sambal yang juga dapat memperburuk gejala gastritis.

ASTAGFIRULLAH ! Ini 4 Pertanyaan di Padang Mahsyar Kelak

ASTAGFIRULLAH ! Ini 4 Pertanyaan di Padang Mahsyar Kelak




Setelah terjadinya hari kiamat maka kita akan melalui beberapa tahapan untuk menuju kehidupan yang kekal abadi selamanya maka pada tahap yaumul mahsyar atau yang kita pahami sebagai "tempat berkumpul" seluruh manusia, untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah ia kerjakan selama hidup di dunia ini.

Jadi ketika kita telah berada di "hari berkumpul" itu, maka berdasarkan hadist Rasulullah SAW, Hr.Tarmidzi bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan berpindah tempat berdiri seorang hamba (di hari berkumpul itu) sebelum ditanyakan kepadanya empat pekara, Tentang umurnya kemana ia habiskan, tentang ilmunya untuk apa ia amalkan, tentang hartanya darimana di dapatkan dan kemana ia belanjakan, dan tentang Tubuh/jasad untuk apa dipakai .


1. Tentang Umur Kita Kemana Dihabiskan

Kita hidup diatas dunia telah diberikan jatah umur oleh Allah SWT, maka selama kita hidup berapapun jatah umur yang telah diberikan kepada kita maka nantinya akan diminta pertanggung jawaban, akan ditanya kembali untuk apa umur kita kita habiskan?

Agar kita selamat dari pertanyaan ini maka kita harus memahami apa tujuan kita hidup diatas duni ini, maka kita tidak akan menghabiskan umur yang sia-sia, karena tujuan hidip kita didunia bukan untuk menumpuk harta, mengejar jabatan dan lain sebagainya, namun tujuan utama manusia dan jin itu diciptakan oleh Allah SWT adalah untuk mengabdi kepadanya.

2. Tentang Ilmu Untuk Apa Diamalkan

Kita diwajibkan menuntut ilmu untuk menjalankan syariat Allah dalam kehidupan sehari-hari agar selamat hidup didunia ini, maupun diakhirat nantinya.

Nah setelah kita menuntut ilmu kita menjadi orang yang mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga orang yang mengamalkan ilmu dengan benar adalah yang sesuai dengan aturan dalam Islam, begitupun sebaliknya tatkala kita mengabaikan ini semua maka bersiaplah untuk mempertanggungjawabkan diakhirat kelak.



3. Tentang Harta Darimana Didapat dan Kemana Dibelanjakan

Ini sekaligus 2 pertanyaan uang diberikan oleh Allah SWT, yaitu darimana kita dapatkan harta, apakah dengan jalan yang halal atau dengan jalan mencuri, korupsi dan sebagainya, itu semua akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT.

Ingin berlama-lama dengan pertanyaan ketiga maka abaikanlah tentang halal haram harta benda yang kita miliki, tidak samapi kepada darimana didapat saja, namun terhadap harta benda yang kita punya juga akan ditanyakan kemana dibelanjakan..? apakah ada digunakan untuk membayar zakat, infaq, sedekah dan lain sebagainya.

4. Tentang Jasad/Tubuh Untuk Apa Dipakai

Tubuh yang kita miliki hari ini, bukan punya kita namun hanya titipan Allah agar kita melakukan hal yang baik, namun apakah sudah sesuai yang diberikan Kepada kita digunakan dalam rangka ketaatan kepada Allah atau kemungkaran.

Demikianlah artikel tentang empat pertanyaan diyaumul mahsyar, semoga kita bisa mempersiapkan bekal sebanyak-banyak, bekal akhirat itu bukan harta, tahta, dan kemegahan, namun hanyalah amalan yang mengantarkan kita kepada surganya Aaamiin.

Ini Kisah Nyata! Puasa Saat Hamil, Ibu ini Melahirkan Kurang dari 5 Menit. MasyaAllah!

 Ini Kisah Nyata! Puasa Saat Hamil, Ibu ini Melahirkan Kurang dari 5 Menit. MasyaAllah!




Memang kita perlu mengetahui bahwa kondisi ibu hamil ini berbeda-beda. Ada yang mampu melaksanakan puasa dan ada yang tidak.

Namun sebaiknya dicoba dahulu untuk berpuasa ketika hamil dan menyusui, jangan langsung tidak berpuasa tanpa mencoba terlebih dahulu atau hanya sekedar kekhawatiran saja, padahal sejatinya ia mampu.

Jika kekhawatiran itu ada indikasinya, misalnya mual-muntah hebat selama hamil maka tidak perlu memaksakan mencoba berpuasa, ia termasuk yang mendapat udzur, yaitu orang yang sakit (moring scikness). Terlebih lagi ada anjuran dari dokter yang terpercaya agar dia sebaiknya tidak berpuasa.

Jika mencoba berpuasa dalam keadaan hamil dan menyusui:


Jadwal makan tetap diatur tiga kali yaitu berbuka, pertengahan malam dan sahur
Atau sering makan tetapi sedikit-sedikit
Perbanyak minum dan minuman bergizi
Tetap beraktifitas seperti biasa dan jangan hanya tidur-tiduran saja


Sebuah kisah nyata yang dituturkan oleh dr. Raehanul Bahraen melalui muslimafiyah.com. Ia membuat perbandingan saat istrinya puasa dalam kondisi hal dan tidak pada kehamilan anak pertama dan kedua.

"Hamil pertama: Istri saya saat hamil 7-8 bulan berpuasa Ramadhan pada kehamilan itu hanya berbuka dua hari atau beberapa hari.

Hamil kedua: Istri saya hamil 8-9 bulan ketika Ramadhan, alhamdulillah ketika melahirkan masih dalam keadaan berpuasa jam 11 siang karena tidak sempat berbuka dan sangat lancarnya proses melahirkan yang cepat (hanya kurang dari 5 menit langsung melahirkan, alhamdulillah).

Alhamdulillah semuanya sehat, Jadi apabila tidak ada indikasi atau nasehat dari dokter untuk tidak berpuasa maka berpuasa lebih baik. Wallahu a'lam."

Nah, bagaimana sih hukum puasanya ibu hamil dan menyusui ini?
Bagi wanita hamil dan menyusui yang khawatir dengan bayinya, apakah harus mengqadha setelah

melahirkan dan setelah menyusui? atau membayar fidyah saja? Ulama berselisih pendapat dalam hal ini, dan ada beberapa pendapat:


Mengqadha puasa saja setelah melahirkan atau setelah menyusui
Hanya membayar fidyah saja
Mengqadha dan juga sekaligus membayar fidyah

Dari beberapa pendapat tersebut Anda silahkan memilih mana yang lebih kuat pendapatnya dan lebih menenangkan hati.

Adapun kami lebih memilih pendapat berikut:

Jika Ibu hamil dan menyusui mampu berpuasa, maka sebaiknya berpuasa
Jika tidak mampu berpuasa, setelahnya bisa menqadha (setelah melahirkan atau menyusui)
Jika tidak mampu menqadha, maka membayar fidyah saja

Contoh kasusnya:

Ketika sedang hamil, kemudian tidak bisa berpuasa hampir sebulan karena mual-muntah hebat (morning sickness) dia boleh tidak berpuasa dan mencoba menqadha setelah melahirkan (ketika menyusui)
Ketika menyusui juga tidak bisa berpuasa, karena merasa lemas sehingga tidak bisa mengurus bayi atau air susu jadi sedikit, boleh tidak berpuasa dan mencoba menqadha setelah menyusui
Jika masih juga tidak bisa mengqadha setelah menyusui ternyata hamil lagi dan ketika hamil dia juga tidak mampu berpuasa lagi, maka cukup bayar fidyah


Bisa kita bayangkan seorang ibu dengan kasus di atas, tahun pertama selama Ramadhan mungkin punya hutang puasa sebulan penuh, kemudian selama dua tahun menyusui jika tidak mampu, punya hutang qadha dua tahun juga (total tiga tahun dan 3 bulan Ramadhan harus dibayar dengan qadha).

Ternyata setelah selesai menyusui ia hamil lagi (bahkan ada yang belum selesai dua tahun menyusui sudah hamil lagi), maka kapan dia qadha puasanya yang sudah menumpuk? Karenanya ada pendapat ulama yang membolehkan fidyah saja berdasarkan dalilnya.

Semoga saat ini Anda yang sedang hamil dan menyusui dimudahkan untuk menjalai puasa Ramadhan dan menunaikan ibadah kepada Allah. Amiin.